Monday, September 22, 2014


   Sejarah Singkat Berdirinya
 Madrasah Tsanawiyah Persis 14 Cisomang
Madrasah Tsanawiyah Persis 14 Cisomang berdiri dalam rangka untuk mengantisipasi terjadinya kesenjangan pendidikan yang berkelanjutan di daerah kami.
Kesenjangan yang berkelanjutan ini terjadi karena minimnya sarana pendidikan. Sarana yang ada baru jenjang Raudhotul Athfal dan Diniyah Ula, sementara Diniyah Ula hanya berfungsi sebagai pelengkap dari pendidikan Sekolah Dasar, kerena belum jelasnya jenjang dan orientasi pendidikan setelah menamatkan Diniyah, maka mendorong para pemerhati pendidikan untuk berupaya meningkatkan eksistensinya dengan mendirikan sekolah lanjutan atau disebut juga dengan sebutan sekolah JIHAD (ngaji hari Ahad) dinamai demikian karena pelaksanaannya bertepatan dengan hari Ahad yang dimulai dari jam 09.00 wib  sampai dengan 12.00 wib yang bertujuan sebagai pelengkap ( tambahan ilmu keagamaan ) dari pendidikan Sekolah Menengah Pertama dengan materi pelajaran yaitu : Bahasa Arab, ( Nahwu Sharaf  ) Tafsir , Tajwid dan ilmu agama lainnya.
Untuk memenuhi program lanjutan Jihad yang berkualitas baik, maka terus diupayakan hingga muncullah gagasan dari para pemerhati pendidikan yaitu Ust Asep Saepul Huda, bapak Yaya Sunarya (pensiunan kepala SDN Cisomang 3) dan Ust Zaenal Aripin, untuk memformalkan pendidikan plus agama yaitu dengan mendidrikan Madrasah Tsanawiyah . Ketiga pemerhati pendidikan ini menghadap ke Mudirul’am Al-Ustadz Drs. H.Ahmad Daerobby serta  mengutarakan maksud dan tujuannya, lalu beliau pun meresponnya. Maka bertepatan denga hari Selasa tanggal 14 Agustus 2001 diadakan Musyawarah bersama sesepuh hingga disepakati dan disetujui berdirinya Madrasah Tsanawiyah dengan ditunjuk sebagai mudirnya atau kepala Madrasahnya adalah Saudara Ust Zaenal Aripin.
Disepakati berdirinya Madrasah tsanawiyah ini bertujuan untuk :
1.      Mengantisipasi dan menampung siswa-siswi yang lulus dari Diniyah / Ibtidaiyah dan Sekolah Dasar.
2.      Untuk mengantisipasi pesatnya ilmu pengetahuan dan teknologi dengan segala dampaknya, maka diperlukan keseimbangan  ilmu pengetahuan/teknologi dengan pemahaman keagamaan ( Akhlakul Karimah)
Hal diatas disadari dengan sepenuh hati , bahwa pendidikan plus pelajaran agama yang berkelanjutan mutlak diperlukan agar tercipta manusia –manusia yang tampil sebagai pribadi yang utuh dalam arti yang beriman dan bertaqwa kepada Allah , berakhlak mulia , berkecerdasan , berpengetahuan , dan berketerampilan tinggi , serta memiliki wawasan kemasyarakatan dan kebangsaan sesuai visi dan misi yang ingin dicapai madrasah ini .

No comments:

Post a Comment