Wednesday, April 30, 2014
Monday, April 28, 2014
Semangat Tasykil pada Musker 2 RG-UG PPI 14 Cisomang
KABAR SANTRI - Ahad Siang, qobla Dzuhur. Seluruh Tasykil RG dan UG MTs Persis 14 Cisomang tengah berkumpul di Ruang Ekstrakurikuler untuk melangsungkan MUSKER II (Musyawarah Kerja) ke-2.
Tuesday, April 22, 2014
Pesantren Terapis di Pesantren Persis Cisomang
PPI 14 - Rabu, 23/4/2014. Sejak terbitnya Sang Surya pukul 06:00 WIB, suasana berbeda dapat dirasakan di Pesantren Persis Cisomang, pasalnya di ruangan kelas Madrasah Ibtidaiyah PPI 14 ada "para pemuda" yang tengah membereskan bangku-bangku, tak seperti biasanya.
Bukan Pemuda Persis, bukan pula pemuda idaman, mereka adalah sekelompok Mahasiswa dari STKIP Persatuan Islam (PERSIS) Bandung yang sedang melaksanakan misinya berupa persiapan acara "Bakti Sosial di bidang Kesehatan" siang nanti.
Acara yang diprakarsai oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STKIP Persis dan Pesantren Terapis Dompet Dhuafa Jawa Barat tersebut terselenggara dengan baik di Ruangan Ibtidaiyah PPI 14 Cisomang pada waktu menjelang siang (10:42WIB) s/d Sore Pukul 15:30WIB, meskipun banyak polemik yang terjadi.
Kegiatan bertema "Pengobatan Gratis ; Thibbun Nabawi" tersebut mendapat sambutan heran dari warga sekitar Cisomang, pasalnya kebanyakan dari pasien mengaku "nembe terang tadi enjing-enjing, ngadangu aya pengumuman ti masjid", mungkin disebabkan kurangnya persiapan dan keseriusan para panitia pelaksana dalam merencanakan prosedur kegiatan baksos tersebut.
Namun kembali rasa Syukur pada Ilahi Robi seharusnya kita panjatkan, sebab, berkat Ridho dan Maghfiroh Allah-lah kegiatan tersebut dapat terselenggara dengan lancar, dengan bukti banyak pasien baik dari kalangan Jam'iyyah Persatuan Islam maupun di luar jam'iyyah yang ikut dalam kegiatan tersebut. Hal itu menjadikan sebuah
Monday, April 21, 2014
Prediksi So'al Ujian Nasional (UN) SMP/MTs 2014
Inilah Prediksi So'al UN SMP/MTs
Tahun Ajaran 2013/2014.
Semoga Dapat sedikit membantu mensukseskan antum sekalian
Prediksi Soal UN Bahasa Indonesia SMP - http://goo.gl/7UBTCq
Prediksi Soal UN Bahasa Inggris SMP - http://goo.gl/KK6VJ3
Prediksi Soal UN Matematika SMP - http://goo.gl/M3x8ej
Prediksi Soal UN IPA SMP - http://goo.gl/bIrcVc
Tag :
MTs Persis Cisomang,
Tahun Ajaran 2013/2014.
Semoga Dapat sedikit membantu mensukseskan antum sekalian
Prediksi Soal UN Bahasa Indonesia SMP - http://goo.gl/7UBTCq
Prediksi Soal UN Bahasa Inggris SMP - http://goo.gl/KK6VJ3
Prediksi Soal UN Matematika SMP - http://goo.gl/M3x8ej
Prediksi Soal UN IPA SMP - http://goo.gl/bIrcVc
Tag :
MTs Persis Cisomang,
Saturday, April 19, 2014
SEJARAH PESANTREN EDISI TERLAMA YANG DITEMUKAN
Supaja ‘umum mengetahui tentang kedudukan PESANTREN “Persatuan Islam”, baiklah kami bentangkan sedikit riwajatnja dalam melalui beberapa rupa dan shifat masa.
PESANTREN PUTERA DI BANDUNG
PESANTREN tersebut didirikan mula2 di Bandung atas desakan beberapa pemimpin dan ummat Islam, pada bulan 1 Dzulhidjdjah 1354 (Maret 1936), bertempat di Masdjid “Persatuan Islam” Djl Pangeran Sumedang.
Pengurus2 dan guru-gurunja terdiri dari beberapa saudara yang ditaqdirkan Allah mesti berlaku “Lillah”.
Diantaranja : Al-Ustadz A. HASSAN sebagai kepala dan guru PESANTREN, dan sdr. Moh. NATSIR sebagai penasehat dan guru.
Tudjuan mendirikan PESANTREN itu ialah akan mengeluarkan muballighien jang sanggup menjiarkan, mengadjar, membela, dan mempertahankan Agama mereka, agama Islam, dimana sadja mereka berada.
Peladjarannja, selain dari ‘ilmu-‘ilmu Agama, diadjarkan djuga ‘ilmu umum, seperti ‘ilmu pendidikan oleh sdr. M. Natsir dan technik oleh sdr. R. Abdulkadir (keluaran Sekolah Technik Bandung).
Peladjar-peladjar diketika itu ada kl. 40 orang, dari beberapa daerah kepulauan Indonesia jg kebanjakannya dari luar tanah Djawa.
Diantara 40 peladjar ini, ketika di Bandung djuga sebahagiannya telah dapat meninggalkan PESANTREN sebagai muballighien.
PESANTREN KETJIL
Disamping PESANTREN untuk pemuda-pemuda tadi, kami adakan pula waktu sore Pesantren untuk kanak-kanak dengan nama PESANTREN KETJIL.
Murid-muridnja kl. ada 100 anak, laki-laki dan perempuan.
Peladjaran-peladjarannja disesuaikan dengan kepatutan dan kebutuhan anak-anak itu.
—o0o—
Sesudah PESANTREN berdjalan kurang lebih tiga setengah tahun lalu sebahagian besar dari pengurus2 dan guru2-nja terpaksa meninggalkan Bandung, pindah ke Bangil; diantaranja Al-Ustadz A. Hassan dan Moh. Ali Al-Hamidy, seorang chat-chat yang terkenal.
PESANTREN PUTERA DI BANGIL
PESANTREN dipindahkan di Bangil dalam permulaan bulan Maret 1940.
Murid-murid jang belum mendapat peladjaran jang agak tjukup waktu di Bandung dibawa ke Bangil, untuk ditammatkan beberapa peladjaran lagi.
Ketika itu tinggal kl. 25 orang murid. Di Bangil mendapat tambahan beberapa murid dari berbagai-bagai daerah Indonesia.
PESANTREN PUTERI
Setelah PESANTREN Putera tersebut berdjalan hampir setahun, lalu pada bulan Pebruari 1941 dapat kami membuka Pesantren bahagian Isteri, dengan kl. 12 murid jang hampir semua dari luar Bangil.
Kedua-dua bahagian Pesantren tadi berdjalan dengan baik dan menjenangkan.
Tiba-tiba dalam bln Desember 1941 petjah perang Djepang, jg menjebabkan peladjar2 dari djauh2 gelisah, lalu masing2 pulang ketempat kediaman mereka.
PESANTREN dimasa PENDUDUKAN DJEPANG
Diketika Djepang masuk pulau Djawa th. 1942 peladjar2 jang tidak sempat pulang, tinggal beberapa peladjar laki-laki.
Sungguhpun demikian, 90 persen dari peladjar-peladjar Pesantren Putera sekarang, telah menjadi orang-orang jang sesuai dengan tudjuan PESANTREN.
Sementara itu dapat djuga kami mengadakan Pesantren untuk kanak2, dengan tudjuan mendjaga supaja anak-anak kita tidak terseret kepada pengaruh2 lain.
Pesantren ini kami namakan PESANTREN KETJIL (seperti di Bandung tadi), dibawah asuhan peladjar2 PESANTREN jang tidak sempat pulang tersebut.
Setelah Pesantren Ketjil ini berdjalan beberapa lama, berhubung dengan kesulitan2 jang lazim terdapat dimasa pendudukan Djepang itu, maka terpaksa pula Pesantren Ketjil ini kami tutup.
PESANTREN dizaman REVOLUSI INDOENSIA
Dimasa ini (th. 1945) sampai tahun 1950, belum ada kesempatan dan niatan akan menghidupkan kembali PESANTREN jang mula-mula mendjadi tjita-tjita kami, karena kesibukan jg sama-sama kita alami dan terputusnja perhubungan dengan beberapa daerah Indonesia.
PESANTREN DALAM TAHUN 1950
Diachir-achir th. 1950 (Oktober), sesudah keadaan dan suasana agak menjenangkan, atas permintaan banjak ibu-bapak murid-murid, PESANTREN dibuka kembali dengan shifat jang agak lebih luas dari jg sudah.
Andjuran ini menjadi perhatian kawan-kawan di Bangil, lalu diadakan panitia ketjil terdiri dua tiga saudara untuk menjelenggarakannja.
PESANTREN DALAM TAHUN 1951
Pada tgl. 11 Djuni 1951 terbentuklah satu Panitia Besar untuk menjelenggarakannja, terdiri dari saudara-saudara:
Penasehat2 :
1. Moh. Natsir
2. Muhammad bin Salim Nabhan
3. A. Hassan
Ket. umum : Abdullah Nabhan
Wk. ketua : Ahmad Bauzir
Penulis : Hadikaslar
Bendahara : Moh. bin Salim Nabhan
Pembantu-pembantu :
‘Abdurrahman Al-Habsji, Muljosudarno, Abdul Mu’in, H. M. Qamar, A. Badjuri, Nuruddin Karim, Abdul kadir Hassan, H. Ismail, dan A. Karim Attamimi.
Dari pembantu-pembantu ini diadakan dua bahagian : keuangan dan pengadjaran.
Setelah itu panitia mengambil keputusan2 sbb:
- PESANTREN PUTERA dibuka kembali pada 1 Muharram 1371 (3 Oktober 1951).
- Tudjuan PESANTREN tetap sebagaimana semula, dg ketegasan akan mengeluarkan tjalon2 ‘ulama’.
- Peladjaran-peladjarannja ialah agama Islam dan pegnetahuan ‘umum jang perlu-perlu, jaitu:Agama : Nahwu, Sharaf, Muhadatsah, Insja’ Balaghah, Bajan, Badie’, Ma’anie, Tafsier, dan ‘ilmunja, Mengadji dan Tadjwidnja, Figh, Ushul Figih, Fara-idl, Hadiets, Ilmu Hadiets, ‘Ilmu Manthiq, Achlaq, Tariech Islam, Tauhied, ‘Ilmu ‘Arudl. Umum : Sedjarah Indonesia, ‘Ilmu ‘alam, ‘Ilmu hitungan, ‘Ilmu bumi, Kesehatan, Tatanegara, Pendidikan dan ‘Ilmu mengadjar, Pengenalan kepada beberapa agama, ‘Ilmu hajat, Cosmografi. (Peladjaran2 ini diberikan ditahun2 jang penghabisan jg perlu-perlu dari bermatjam-matjam ‘ilmu ‘umum itu). Bahasa : Indonesia, ‘arab dan Inggeris. Pengantarnja : dengan bahasa Indoensia.
- Lama peladjaran ditetapkan selama 5 th untuk satu angkatan.
- Peladjar2 diambil dari bagian seluruh Indonesia sebanjak 50 murid untuk satu kelas.
- Sjarat-sjarat peladjar jang akan diterima: a. Muslim, berusia sedikitnja 18 tahun. b. tidak berpenjakit menular. c. pandai membatja dan menulis b. ‘Arab dan b. Latin. d. wadjib tinggal dalam asrama (pondokan). e. sanggup beladjar dg. sungguh2 selama 5 th. tsb., f. harus membuat riwajat pendidikan sbb: 1. nama, 2. umur, 3. tempat tinggal, 4. wali/jang menanggung, 5. pendidikan (sekolah, madrasah dsb).
- Pendaftaran diterima mulai 10 Agustus 1951 sampai pertengahan September 1951.
- Tiap-tiap jg telah mendaftarkan dirinja menurut sjarat2 tersebut tadi, dengan segera akan diberi tau tentang diterimanja atau tidak, untuk menjadi peladjar.
- Sesudah peladjar2 jg diterima datang di Bangil, akan diadakan pemeriksaan dokter, lalu diadakan perdjandjian2 atas kesanggupan2 dan sjarat2 diatas, djika dipandang perlu.
- 10. Guru-gurunja:
1. A. Hassan, guru/kepala Pesantren.
2. Abdulkadir Hassan.
3. Abdullah Djalal, guru bahasa ‘Arab.
4. A. Ismail, guru bahasa Inggeris.
5. Hadikaslar, guru umum
Panitia Penjelenggara
Demikianlah, PESANTREN PUTERA th. 1951 ini berdjalan dengan lantjar sampai September th. 1955.
KE – MESIR
Setelah peladjar2 itu tammat, lalu dalam bulan Oktober 1955, dapatlah dikirim 21 peladjar ke Azhar di Mesir.
Mereka sampai sekarang (1960) masih berada di Mesir, menduduki berbagai Perguruan Tinggi. Ada jang di “Kullijah Ushuluddin”, ada jang di “Darul Ulum”, ada jang di “Kullijah Sjari’ah”, ada jg di “Kullijah Lughah” dan ada jang di “Ma’had Islamijah”.
Mereka jang berangkat ke Mesir berdjumlah 21 peladjar, berangkat dari Djakarta tgl. 15-10-1955.
PESANTREN PUTERA Th. 1956
Sesudah angkatan kedua itu ke Mesir, lalu dalam tahun 1956 kami adakan angkatan jang ketiga jang berdjumlah kl. 65 orang peladjar dari berbagai pelosok kepulauan Indonesia.
Sifat, sjarat2 dan keadaannja tidak berbeda dengan angkatan II, hanja jang ketiga ini agak lebih teratur dari angatakan2 jang sebelumnya.
Angkatan ketiga ini masih berdjalan menammatkan peladjaran jang tinggal dua tahun lagi.
Sebagaimana angkatan kedua, maka angkatan jg ketiga inipun berdiam dalam asrama PESANTREN PERSIS.
Asrama PESANTREN PUTERA itu didirikan atas bantuan dari Jajasan Social Islam Djakarta dan 2 kali bantuan dari Jajasan “Dana Bantuan” Kementerian Social, Djakarta.
PESANTREN PUTERI PERSIS
Lama kami bertjita2 menghidupkan kembali PESANTREN PUTERI jang terhenti pada permulaan th. 1942 karena peperangan dunia jang kedua itu, tetapi selalu terbentur dengan beberapa halangan materiaal.
Karena desakan dan andjuran dari Al-Ustadz A. Hassan atas permintaan beberapa banjak sdr. jang menaruh minat kepada adanja sebuah PESANTREN bagian puteri, maka dalam bulan September 1957 kami bukan kembali PESANTREN PUTERI itu, dengan kl. 12 orang murid.
Mereka ini semua dari Bangil. Sesudah berdjalan beberapa bulan, lalu datang beberapa peladjar puteri dari luar Bangil.
Tempat beladjar mereka ialah disebuah rumah sewaan, bukan asrama.
Lalu dalam bulan Desember 1957, dapatlah kami membentuk sebuah Panitia dengan nama PANITIA PENJELENGGARA PESANTREN PUTERI JAJASAN PERSATUAN ISLAM BANGIL, jang susunan pengurusnja sbb:
Ketua : Sdr. Mohd. Bedjo, Malang
Penulis : Sdr. Abdulkadir Hassan, Bangil.
Bendahara : Sdr. Al-Ustadz A. Hassan, Bangil.
Penasehat2 dan Pembantu2-nja:
- Sdr. Hadji Mohd. Natsir, Djakarta
- Sdr. Raden Prawirokoesoemo, Wedana Bangil.
- Sdr. Dr. Mohd. Soewandhi, Surabaja.
- Sdr. Dr. Hadji Aminudin, Malang.
- Sdr. Dr. Hadji Koesnadi, Bondowoso.
- Sdr. Dr. Paryana, Semarang.
- Sdr. Dr. Abdul Rahem, Situbondo.
- Sdr. Dr. Raden Mas Sukasno, Bangil.
- Sdr. Ir. Ibrahim, Gresik.
- Sdr. Abdul Gapar Wirjosudibjo, Malang.
- Sdr. Abdul Rahim Bahannan, Malang.
- Sdr. Hadji Abdul Karim, Surabaja.
- Sdr. Radjab Ghani, Surabaja.
- Sdr. Abdullah Nabhan, Bangil.
- Sdri. Njonja A.R.C. Salim, Malang.
- Sdri. Njonja Bahruddin, Malang.
Panitia ini bekerdja dengan tenang mentjari djalan bagaimana supaja asrama PESANTREN PUTERI itu dapat dibangun. Diantara usahanja, ialah memadjukan permohonan kepada Jajaxan “DANA BANTUAN” Djakarta. Permohonan ini belum berhasil.
Dalam pada itu Al-Ustadz A. Hassan telah MEWAKAFKAN SEBIDANG TANAH SELUAS 100 X 70 M2 DAN 4.000 buah kitab Tafsir “AL-FURQAN” sebagai pendorong untuk pembangunan asrama tersebut.
Tanah Wakaf itu semula belum dapat dipakai, karena masih ada orang jang tinggal disitu.
Tiba2 tgl. 4 Djanuari 1960 barulah dapat dikeluarkan penghuninja dari tanah wakaf tersebut.
Maka dari sedjak itu, mulailah dilaksanakan pembangunan asrama tersebut dengan kekuatan uang jang ada, jaitu harga pendjualan Al-Furqan tsb. dan derma uang dari Sdr. Ahmad Padang, Malang, dan dari Sdr.2 Surabaja, bersama derma semen.
Sambil bekerdja itu kami ta’ putus2-nja mentjari derma dengan surat2 dan dengan didatangi beberapa Sdr. jang kami pandang dapat menolong, dibeberapa daerah. Usaha kami ini mendapat sambutan jg menjenangkan sehingga pembangunan asrama dapat terus berdjalan.
Dengan ringkas dapat kami simpulkan uang jg kami dapat sampai 30-06-1960, demikian:
- harga 4.000 Al-Furqan dari Al-Ustadz A. Hassan 300.000,–
- dari sdr. Ahmad Padang, Malang 40.000,–
- dari N. N. Surabaja 50.000,–
- 250 zak semen dari N. N. 29.750,–
- dari sdr. Noor, Djakarta 40.000,–
- dari G.K.B.I. Djakarta 50.000,–
- dari sdr. A. Salam, Bangil 55.000,–
- dari sdr. Bin Hadi, Surabaja 15.000,–
- dari sdr. M. Ba’abdullah, Bangil 10.000,–
- dari sdr. S. Nabhan, Surabaja 10.000,–
- dari keluarga A. Hassan 35.000,–
- dari sdr. Nawawi, Bandung 5.000,–
- dari sdr. A. Rahim, Bangil 5.000,–
- dari sdr. A. Nabhan, Bangil 10.000,–
- dari sdr. Ali Mukarram, Bangil 7.500,–
- dari sdr. Al-Ibrahim Baswedan, Surabaja 10.000,–
- dari sdr. S.A. Rahib, Bogor 5.000,–
- dari sdr. Abdullah Soerati, Surabaja 6.630,25
- dari beberapa sdr2 dengan perantaraan wesel, orang, dan dengan didatangi, berdjumlah 300.000,-
Dengan uang bantuan, derma dan zakat tsb., satu bagian dari PESANTREN PUTERI itu sudah dapat kami bangun, jaitu : ruang makan, gudang, dapur, tempat djemuran, kamar2 mandi, djamban2, jg sekalian ini kl. seluas 350 M2, dan ruang2 beladjar seluas kl 400 M2 bertingkat dua dengan 12 ruang. Bagian jg lain2-nja masih terus dalam usaha. Diharapkan lekas dapat selesai, maka rentjana biajanja adalah sebesar Rp. 11.000.000,- (sebelas djuta rupiah).
TUJUAN PESANTREN PUTERI
Melihat kepada kekurangan pendidikan Agama diantara kaum wanita, terutama wanita Muslimin, maka PESANTREN PUTERI bertudjuan sebagaimana tudjuan PESANTREN PUTERA, jaitu mendidik puteri2 muslimi menjadi guru2 dan penjiar Agama jang sanggup dan mampu berhadapan dengan masjarakat.
KETENTUAN DAN SJARAT PENERIMAAN PELADJAR
Ketentuan2, dan sjarat2 diterimanja seorang puteri mendjadi peladjar di PESANTREN PUTERI PERSIS, adalah sebagai berikut:
1. LAMA PELAJARAN : 5 (lima) th., dg ketentuan:
a. satu tahun untuk persiapan.
b. 4 tahun untuk ladjutan.
2. PELADJARANNYA : 70% Agama dan 30% umum
a. Agama: Semua ilmu jang bersangkut-paut dengan Agama Islam, jaitu:
Qira’atul al-Qur’an dan tadjwid, Tafsir, Fiqih, Ushul Fiqih, Musthalah Hadits, Faraidh, Nahwu, Sharaf, Bahasa Arab, Tarikh, Al-Urudh, Manthiq, Tauhid.
b. Umum : Al-Djabar, Ilmu alam, Ilmu Hajat, Tatanegara/Organisasi, Ilmu Bumi, Bahasa Inggeris, Bahasa Indonesia, Pendidikan, Ilmu Djiwa, Kewanitaan.
3. SJARAT PELADJAR
a. Berumur tidak kurang dari 13 tahun.
b. berpendidikan Sekolah Rakjat atau jang sederadjat dengannja.
c. dapat menulis dan membatja huruf Arab sekedarnya.
d. sanggup mentha’ati peraturan2/tatatertib2 PESANTREN PUTERI, diantaranja soal pakaian dan pergaulan.
e. harus tinggal dalam asarama.
4. PEMBAJARAN
a. pertama masuk Rp. 150,- (seratus lima puluh rupiah) sebagai uang perlengkapan.
b. tiap bulan Rp. 250,- (dua ratus lima puluh rupiah) uang asarama (termasuk: uang sekolah, makan, minum, dan tjutjian).
c. buku2 peladjaran, peladjar harus membeli sendiri (tidak termasuk dalam Rp. 250,- itu). Buku2 peladjarannja akan disediakan PESANTREN.
5. PENERIMAAN PELADJAR
Tahun peladjaran PESANTREN PUTERI adalah 1 Muharram. Sebelum ke Bangil, harap berhubungan dengan pengurus.
GURU-GURU PESANTREN PUTERI
Sementara jang sudah berdjalan dua tahun, guru-guru PESANTREN PUTERI, adalah guru-guru dari PESANTREN PUTERA.
Sesudah anak-anak masuk diasrama nanti, kami akan adakan guru perempuan.
GURU-GURU PESANTREN
Berikut ini kami tjantumkan nama2 guru2 jang sedang dan pernah mengadjar di PESANTREN kami:
- A. Hassan
- Sjamsuddin (guru sekolah Normal)
- Hadji Muhammad Natsir (A.M.S)
- R. Abdulkadir (dari sekolah Technik)
- Muhammad Ali Al-Hamidy
- Awad Al-Kasadi (Al-Irsjad)
- Abdulkadir Hassan
- Abdul Madjid At-Tamimi (Al-Irsjad)
- Muslim (dari Kweekschool)
- Hadikaslar (dari sekolah Guru)
- Moh. Siradj (dari Taman Siswa)
- Abdul Djalal Al-Makky (Surabaja)
- Abdurrab At-Tamimi (dari Malaya)
- Arifin (dari S.M.A)
- Muchtar Djalal (dari S.G.H.A)
- H. Abubakar Husain (dari Bima)
- Umar Basjaib (dari Al-Irsjad)
- Paryono (guru S.G.B)
- Asmad Soengkono (Djaksa)
- Hidajat Nur (guru P.G.A.A.)
- Kiai H. Azhari Rawi
- Manshur Hassan
Thursday, April 17, 2014
Wednesday, April 16, 2014
KASMARAN : Sebuah Komunitas Pengajian Santri di Tengah Hiruk-pikuk Negeri Cisomang
Saturday, April 5, 2014
Mengenal Asatidz MTs Persis 14 Cisomang
Para Asatidz MTs Persis 14 Cisomang seusai KBM
ASATIDZ atau Para guru di MTs Persis 14 Cisomang pada Tahun Ajaran 2013/2014 terdiri dari 16 Asatidz. Untuk lebih jelasnya, yuk kita simak selayang pandang tentang mereka.... :)
1. Ust. Zaenal Aripin (Ustad Pipin)
Siapa tak kenal Ustad Pipin, seorang Ustad, Da'i sekaligus pengusaha kelahiran Garut, 7 Juli 1972 ini merupakan Mudir atau Kepala Madrasah di MTs Persis 14 Cisomang, sekolah Islam yang sama-sama kita cintai. Tahukah? Beliau mengabdi di MTs Persis 14 Cisomang sudah sejak MTs ini belum lahir! Ya! Beliau adalah salah satu Perintis dari pada MTs Persis 14 Cisomang, dan sejak pertama berdiri dari mulai tahun 2000 M, beliaulah yang menjadi Pemimpin yang menjalankan roda Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) sampai saat ini.
Selain Kepala Madrasah, Ustad alumnus LIPIA ini merupakan Guru bidang Mata Pelajaran Bahasa Arab di MTs Persis 14 Cisomang ini.
Ustad perantau ini sangat senang melakukan pembaruan di di lingkungan tempat tinggalnya saat ini, yakni Cisomang, khususnya di MTs Persis Cisomang, hal tersebut dibuktikan dengan bertahapnya sedikit-demi sedikit pembangunan fasilitas MTs yang terus-menerus beliau usahakan untuk diperbaiki, namun, kalaulah kalian tahu, betapa banyaknya aral-rintang serta hambatan dan permasalahan yang beliau hadapi bersama para asatidz dalam perjuangan ini, khususnya mencerdaskan para santri sehingga para santri-santrinya mampu memenuhi standar kelulusan yang diterapkan MTs Persis 14 Cisomang dalam rangka mengabdi kepada Allah juga negeri tercinta ini. Semoga kisah Perjuangan beliau dapat kita ambil hikmahnya dalam menjalankan kehidupan di dunia ini sebagai Muslim yang tafaquh fiddin serta sebagai khalifah di muka bumi. Aamiin.
Selain Kepala Madrasah, Ustad alumnus LIPIA ini merupakan Guru bidang Mata Pelajaran Bahasa Arab di MTs Persis 14 Cisomang ini.
Ustad perantau ini sangat senang melakukan pembaruan di di lingkungan tempat tinggalnya saat ini, yakni Cisomang, khususnya di MTs Persis Cisomang, hal tersebut dibuktikan dengan bertahapnya sedikit-demi sedikit pembangunan fasilitas MTs yang terus-menerus beliau usahakan untuk diperbaiki, namun, kalaulah kalian tahu, betapa banyaknya aral-rintang serta hambatan dan permasalahan yang beliau hadapi bersama para asatidz dalam perjuangan ini, khususnya mencerdaskan para santri sehingga para santri-santrinya mampu memenuhi standar kelulusan yang diterapkan MTs Persis 14 Cisomang dalam rangka mengabdi kepada Allah juga negeri tercinta ini. Semoga kisah Perjuangan beliau dapat kita ambil hikmahnya dalam menjalankan kehidupan di dunia ini sebagai Muslim yang tafaquh fiddin serta sebagai khalifah di muka bumi. Aamiin.
Untuk dapat bertatap muka langsung dengan beliau, kita dapat berkunjung ke MTs Persis 14 Cisomang atau mendatangi kediamannya di Jl. Wangunjaya - Cikalongwetan Kabupaten Bandung Barat.
2. K.H. Ahmad Zakaria (Ustad Ahmad Ageung)
Ada dua orang yang bernama Ustad Ahmad di MTs Persis 14 Cisomang.
Nah, yang tengah kita bahas kali ini adalah ya Ustad Ahmad, atau para Santri MTs biasa menyebutnya "Ustad Ahmad Ageung". Beliau merupakan Mudirul 'Am (Pimpinan Pesantren) di Pesantren Persatuan Islam (PPI) No. 14 Cisomang. 'Ulama kelahiran Bandung, 14 Juli 1944 yang hobi memancing ikan ini mulai mengabdi di MTs Persis 14 Cisomang pada tahun 2006 sampai sekarang, dengan mengampu Mata Pelajaran Syari'ah.
Meskipun sudah berkepala empat, 'Ulama yang pernah mengunjungi 23 negara di dunia ini masih "jag-jag baligjag" dalam menjalankan roda kehidupannya, alasannya sangat logis, beliau selalu menjaga kebugaran tubuhnya dengan aktivitas-aktivitas religius di sepertiga malam dan yang membuatnya dikenal masyarakat adalah, selalu aktif (tak pernah alfa) dalam mengisi kegiatan "Kuliah Subuh" setiap harinya di Masjid Persatuan Islam Cisomang. Maklumlah, sebagai Putra pertama Abah Hassan (Ulama Persis pertama di Cikalongwetan) beliaulah yang menggantikan estapeta perjuangan Persatuan Islam khususnya di Cisomang ini.
Nah, yang tengah kita bahas kali ini adalah ya Ustad Ahmad, atau para Santri MTs biasa menyebutnya "Ustad Ahmad Ageung". Beliau merupakan Mudirul 'Am (Pimpinan Pesantren) di Pesantren Persatuan Islam (PPI) No. 14 Cisomang. 'Ulama kelahiran Bandung, 14 Juli 1944 yang hobi memancing ikan ini mulai mengabdi di MTs Persis 14 Cisomang pada tahun 2006 sampai sekarang, dengan mengampu Mata Pelajaran Syari'ah.
Meskipun sudah berkepala empat, 'Ulama yang pernah mengunjungi 23 negara di dunia ini masih "jag-jag baligjag" dalam menjalankan roda kehidupannya, alasannya sangat logis, beliau selalu menjaga kebugaran tubuhnya dengan aktivitas-aktivitas religius di sepertiga malam dan yang membuatnya dikenal masyarakat adalah, selalu aktif (tak pernah alfa) dalam mengisi kegiatan "Kuliah Subuh" setiap harinya di Masjid Persatuan Islam Cisomang. Maklumlah, sebagai Putra pertama Abah Hassan (Ulama Persis pertama di Cikalongwetan) beliaulah yang menggantikan estapeta perjuangan Persatuan Islam khususnya di Cisomang ini.
Dan semoga, kebulatan tekad yang ditunjukkan Ustad Ahmad Ageung tersebut dalam kehidupan sehari-harinya dapat menjadi penyemangat dan motivasi bagi kita selaku generasi muda yang akan melanjutkan kehidupan sepeninggal kaum tua.
"Masa kita yang muda kalah sama yang tua?
Bangun tidur suka kesiangan,
Ibadah masih leha-leha,
Suka Galau,
Semoga dapat berubah..... Aamiin"
Untuk dapat berinteraksi dengan beliau, kita dapat berkunjung ke MTs Persis 14 Cisomang setiap hari selasa atau mendatangi kediamannya di Jl. Cisomang-Sancang Desa Cisomang Barat - Cikalongwetan Kabupaten Bandung Barat.
"Masa kita yang muda kalah sama yang tua?
Bangun tidur suka kesiangan,
Ibadah masih leha-leha,
Suka Galau,
Semoga dapat berubah..... Aamiin"
Untuk dapat berinteraksi dengan beliau, kita dapat berkunjung ke MTs Persis 14 Cisomang setiap hari selasa atau mendatangi kediamannya di Jl. Cisomang-Sancang Desa Cisomang Barat - Cikalongwetan Kabupaten Bandung Barat.
3. Ust. Awaludin (Ustad Awal Arkam)
Lanjut kepada Asatidz selanjutnya, ya... Beliaulah Ustad Awaludin, atau di kalangan Santri Cisomang, beliau lebih dikenal dengan sebutan "Ustad Awal Arkam", kenapa demikian? Alasannya sederhana, sama halnya dengan Ustad Ahmad yang ada dua orang, begitu pun ustad Awaludin. Mereka menyebut beliau demikian hanya untuk membedakan beliau dengan Ustad Awaludin yang satu lagi, padahal Ustad Awaludin yang satu lagi tersebut bernama lengkap Awaludin Soleh, jadi lebih jelasnya Ustad Awaludin di MTs Persis 14 Cisomang itu ada dua, ada Awaludin yang Soleh dan yang tidak, hehe... (Maksudnya, ada Ustad Awaludin, dan Ustad Awaludin Soleh, begitu ceritanya...), oh ya, istilah "Arkam" dalam akhiran Ustad yang fenomenal ini adalah merupakan nama anak sulungnya, lebih jelas bukan? Semoga saja antum sudah mengerti (Jadi saya tidak perlu menerima Teror Telepati SMS Tengah Malam nanti).
Ustad Kelahiran Bandung, 7 Juni 1975 yang begitu menggemari Klub Sepak Bola PERSIB ini juga merupakan salah satu Rengrengan Asatidz pertama yang mengabdi di MTs Persis 14 Cisomang sampai hari ini. Sejak awal MTs Persis ini berdiri, beliau mengampu dua mata pelajaran, yakni Quran Hadits dan Aqidah Akhlaq.
Sebagai seorang kepala keluarga, Alumnus STAI ini juga memiliki kesibukan lain selain mengabdi di Sekolah Islam tercinta kita ini, yakni : Tenaga Pendidik di SMP Plus Al-Hikmah Cipatat, Asatidz di Ibtidaiiyah PPI 14 Cisomang dan juga sebagai Pedagang.
Sebagai generasi penerus, semoga kita dapat mengambil pelajaran dari kepribadian Ustad Awal Arkam yang selalu memberikan kita gambaran kehidupan yang "Woles". Kita memang seharusnya menjalankan kehidupan ini dengan tenang, tidak tergesa-gesa, agar tujuan hidup kita baik di dunia maupun di akhirat kelak dapat disambut hangat oleh Tuhan satu-satunya, Allah SWT tercinta. Insya Allah.
Untuk dapat bermuwajahah dengan Ustad Awal Arkam, kita dapat berkunjung ke MTs Persis 14 Cisomang setiap hari Sabtu, Ahad dan Senin, atau bersilaturahim ke rumahnya yang berdampingan dengan komplek Pesantren Persis 14 Cisomang.
Sebagai seorang kepala keluarga, Alumnus STAI ini juga memiliki kesibukan lain selain mengabdi di Sekolah Islam tercinta kita ini, yakni : Tenaga Pendidik di SMP Plus Al-Hikmah Cipatat, Asatidz di Ibtidaiiyah PPI 14 Cisomang dan juga sebagai Pedagang.
Sebagai generasi penerus, semoga kita dapat mengambil pelajaran dari kepribadian Ustad Awal Arkam yang selalu memberikan kita gambaran kehidupan yang "Woles". Kita memang seharusnya menjalankan kehidupan ini dengan tenang, tidak tergesa-gesa, agar tujuan hidup kita baik di dunia maupun di akhirat kelak dapat disambut hangat oleh Tuhan satu-satunya, Allah SWT tercinta. Insya Allah.
Untuk dapat bermuwajahah dengan Ustad Awal Arkam, kita dapat berkunjung ke MTs Persis 14 Cisomang setiap hari Sabtu, Ahad dan Senin, atau bersilaturahim ke rumahnya yang berdampingan dengan komplek Pesantren Persis 14 Cisomang.
4. Ust. Oon Syehabudin Hartono (Ustad Oon)
Beralih kepada Ustad dari negeri seberang (Maksudnya; Seberang Kecamatan). Beliaulah Ustad Oon, seorang Ulama Fiqih sekaligus Ketua PC Persatuan Islam di Kecamatan Cipeundeuy ini merupakan salah satu Asatidz pertama yang mengabdi di MTs Persis 14 Cisomang. Dalam profesinya sebagai Guru, beliau mengampu pelajaran Fiqih dan Ushul Fiqih.
Ustad Kelahiran Bandung, 10 Juni 1974 yang gemar mendesign Taman di halaman rumahnya ini merupakan Mudirul 'Am dari pada Pesantren Persatuan Islam No. 152 Al-Azhar di Cipeundeuy
Ustad Kelahiran Bandung, 10 Juni 1974 yang gemar mendesign Taman di halaman rumahnya ini merupakan Mudirul 'Am dari pada Pesantren Persatuan Islam No. 152 Al-Azhar di Cipeundeuy
5. Ust. Ahmad Aripin (Ustad Ahmad Alit)
6. Ust. Iwa Ishawa (Pa Iwa)
7. Ust. Iman Furqon Amir Shiddiq (Ustad Furqon)
8. Ust. Cecep Mustofa (Ustad Cecep)
9. Ust. Firmansyah (Ufir / Ustad Firman)
10. Usth. Eneng Jubaedah (Bu Neng)
11. Usth. Rini Maryani (Bu Rini)
12. Ust. Idat Hidayat (Pa Idat)
13. Ust. Awaludin Soleh (Ustad Fotocopy / Pa Awal)
14. Ust. Zani Riki Akbari (Pak Zani)
15. Usth. Dilla Santika (Bu Dilla)
Usth. Dilla Santika atau "Bu Dilla" ini merupakan Asatidz termuda dari ke-16 Asatidz MTs Persis 14 Cisomang. Ustadzah kelahiran Bandung, 7 Desember 1993 ini
16. Ust. Muhammad Ridwan (A Ridwan)
Yaps, dan ini dia. Seorang Ustad terakhir dalam daftar Asatidz MTs Persis 14 Cisomang. Beliaulah Ustad Ridwan, atau para Santri sering menyebutnya dengan panggilan "A Ridwan". Mereka menyebut beliau seperti itu memang dari deretan Asatidz di atas, Ust. Ridwan-lah salah satunya yang termuda, yakni kelahiran Bandung, 27 Rabuil Awal 1414H yang bertepatan dengan tanggal 14 September 1993, sehingga panggilan "A" (Kakak) begitu melekat pada nama panggilan beliau.
Sebagai seorang Guru, Ustad yang hobi "Muncak Gunung" ini mengampu pelajaran Basa Sunda dan Ekstrakurikuler
Mengenal Asatidz MTs Persis 14 Cisomang
Para Asatidz MTs Persis 14 Cisomang seusai KBM
ASATIDZ atau Para guru di MTs Persis 14 Cisomang pada Tahun Ajaran 2013/2014 terdiri dari 16 Asatidz. Untuk lebih jelasnya, yuk kita simak selayang pandang tentang mereka.... :)
1. Ust. Zaenal Aripin (Ustad Pipin)
Siapa tak kenal Ustad Pipin, seorang Ustad, Da'i sekaligus pengusaha kelahiran Garut, 7 Juli 1972 ini merupakan Mudir atau Kepala Madrasah di MTs Persis 14 Cisomang, sekolah Islam yang sama-sama kita cintai. Tahukah? Beliau mengabdi di MTs Persis 14 Cisomang sudah sejak MTs ini belum lahir! Ya! Beliau adalah salah satu Perintis dari pada MTs Persis 14 Cisomang, dan sejak pertama berdiri dari mulai tahun 2000 M, beliaulah yang menjadi Pemimpin yang menjalankan roda Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) sampai saat ini.
Selain Kepala Madrasah, Ustad alumnus LIPIA ini merupakan Guru bidang Mata Pelajaran Bahasa Arab di MTs Persis 14 Cisomang ini.
Ustad perantau ini sangat senang melakukan pembaruan di di lingkungan tempat tinggalnya saat ini, yakni Cisomang, khususnya di MTs Persis Cisomang, hal tersebut dibuktikan dengan bertahapnya sedikit-demi sedikit pembangunan fasilitas MTs yang terus-menerus beliau usahakan untuk diperbaiki, namun, kalaulah kalian tahu, betapa banyaknya aral-rintang serta hambatan dan permasalahan yang beliau hadapi bersama para asatidz dalam perjuangan ini, khususnya mencerdaskan para santri sehingga para santri-santrinya mampu memenuhi standar kelulusan yang diterapkan MTs Persis 14 Cisomang dalam rangka mengabdi kepada Allah juga negeri tercinta ini. Semoga kisah Perjuangan beliau dapat kita ambil hikmahnya dalam menjalankan kehidupan di dunia ini sebagai Muslim yang tafaquh fiddin serta sebagai khalifah di muka bumi. Aamiin.
Selain Kepala Madrasah, Ustad alumnus LIPIA ini merupakan Guru bidang Mata Pelajaran Bahasa Arab di MTs Persis 14 Cisomang ini.
Ustad perantau ini sangat senang melakukan pembaruan di di lingkungan tempat tinggalnya saat ini, yakni Cisomang, khususnya di MTs Persis Cisomang, hal tersebut dibuktikan dengan bertahapnya sedikit-demi sedikit pembangunan fasilitas MTs yang terus-menerus beliau usahakan untuk diperbaiki, namun, kalaulah kalian tahu, betapa banyaknya aral-rintang serta hambatan dan permasalahan yang beliau hadapi bersama para asatidz dalam perjuangan ini, khususnya mencerdaskan para santri sehingga para santri-santrinya mampu memenuhi standar kelulusan yang diterapkan MTs Persis 14 Cisomang dalam rangka mengabdi kepada Allah juga negeri tercinta ini. Semoga kisah Perjuangan beliau dapat kita ambil hikmahnya dalam menjalankan kehidupan di dunia ini sebagai Muslim yang tafaquh fiddin serta sebagai khalifah di muka bumi. Aamiin.
Untuk dapat bertatap muka langsung dengan beliau, kita dapat berkunjung ke MTs Persis 14 Cisomang atau mendatangi kediamannya di Jl. Wangunjaya - Cikalongwetan Kabupaten Bandung Barat.
2. K.H. Ahmad Zakaria (Ustad Ahmad Ageung)
Ada dua orang yang bernama Ustad Ahmad di MTs Persis 14 Cisomang.
Nah, yang tengah kita bahas kali ini adalah ya Ustad Ahmad, atau para Santri MTs biasa menyebutnya "Ustad Ahmad Ageung". Beliau merupakan Mudirul 'Am (Pimpinan Pesantren) di Pesantren Persatuan Islam (PPI) No. 14 Cisomang. 'Ulama kelahiran Bandung, 14 Juli 1944 yang hobi memancing ikan ini mulai mengabdi di MTs Persis 14 Cisomang pada tahun 2006 sampai sekarang, dengan mengampu Mata Pelajaran Syari'ah.
Meskipun sudah berkepala empat, 'Ulama yang pernah mengunjungi 23 negara di dunia ini masih "jag-jag baligjag" dalam menjalankan roda kehidupannya, alasannya sangat logis, beliau selalu menjaga kebugaran tubuhnya dengan aktivitas-aktivitas religius di sepertiga malam dan yang membuatnya dikenal masyarakat adalah, selalu aktif (tak pernah alfa) dalam mengisi kegiatan "Kuliah Subuh" setiap harinya di Masjid Persatuan Islam Cisomang. Maklumlah, sebagai Putra pertama Abah Hassan (Ulama Persis pertama di Cikalongwetan) beliaulah yang menggantikan estapeta perjuangan Persatuan Islam khususnya di Cisomang ini.
Nah, yang tengah kita bahas kali ini adalah ya Ustad Ahmad, atau para Santri MTs biasa menyebutnya "Ustad Ahmad Ageung". Beliau merupakan Mudirul 'Am (Pimpinan Pesantren) di Pesantren Persatuan Islam (PPI) No. 14 Cisomang. 'Ulama kelahiran Bandung, 14 Juli 1944 yang hobi memancing ikan ini mulai mengabdi di MTs Persis 14 Cisomang pada tahun 2006 sampai sekarang, dengan mengampu Mata Pelajaran Syari'ah.
Meskipun sudah berkepala empat, 'Ulama yang pernah mengunjungi 23 negara di dunia ini masih "jag-jag baligjag" dalam menjalankan roda kehidupannya, alasannya sangat logis, beliau selalu menjaga kebugaran tubuhnya dengan aktivitas-aktivitas religius di sepertiga malam dan yang membuatnya dikenal masyarakat adalah, selalu aktif (tak pernah alfa) dalam mengisi kegiatan "Kuliah Subuh" setiap harinya di Masjid Persatuan Islam Cisomang. Maklumlah, sebagai Putra pertama Abah Hassan (Ulama Persis pertama di Cikalongwetan) beliaulah yang menggantikan estapeta perjuangan Persatuan Islam khususnya di Cisomang ini.
Dan semoga, kebulatan tekad yang ditunjukkan Ustad Ahmad Ageung tersebut dalam kehidupan sehari-harinya dapat menjadi penyemangat dan motivasi bagi kita selaku generasi muda yang akan melanjutkan kehidupan sepeninggal kaum tua.
"Masa kita yang muda kalah sama yang tua?
Bangun tidur suka kesiangan,
Ibadah masih leha-leha,
Suka Galau,
Semoga dapat berubah..... Aamiin"
Untuk dapat berinteraksi dengan beliau, kita dapat berkunjung ke MTs Persis 14 Cisomang setiap hari selasa atau mendatangi kediamannya di Jl. Cisomang-Sancang Desa Cisomang Barat - Cikalongwetan Kabupaten Bandung Barat.
"Masa kita yang muda kalah sama yang tua?
Bangun tidur suka kesiangan,
Ibadah masih leha-leha,
Suka Galau,
Semoga dapat berubah..... Aamiin"
Untuk dapat berinteraksi dengan beliau, kita dapat berkunjung ke MTs Persis 14 Cisomang setiap hari selasa atau mendatangi kediamannya di Jl. Cisomang-Sancang Desa Cisomang Barat - Cikalongwetan Kabupaten Bandung Barat.
3. Ust. Awaludin (Ustad Awal Arkam)
Lanjut kepada Asatidz selanjutnya, ya... Beliaulah Ustad Awaludin, atau di kalangan Santri Cisomang, beliau lebih dikenal dengan sebutan "Ustad Awal Arkam", kenapa demikian? Alasannya sederhana, sama halnya dengan Ustad Ahmad yang ada dua orang, begitu pun ustad Awaludin. Mereka menyebut beliau demikian hanya untuk membedakan beliau dengan Ustad Awaludin yang satu lagi, padahal Ustad Awaludin yang satu lagi tersebut bernama lengkap Awaludin Soleh, jadi lebih jelasnya Ustad Awaludin di MTs Persis 14 Cisomang itu ada dua, ada Awaludin yang Soleh dan yang tidak, hehe... (Maksudnya, ada Ustad Awaludin, dan Ustad Awaludin Soleh, begitu ceritanya...), oh ya, istilah "Arkam" dalam akhiran Ustad yang fenomenal ini adalah merupakan nama anak sulungnya, lebih jelas bukan? Semoga saja antum sudah mengerti (Jadi saya tidak perlu menerima Teror Telepati SMS Tengah Malam nanti).
Ustad Kelahiran Bandung, 7 Juni 1975 yang begitu menggemari Klub Sepak Bola PERSIB ini juga merupakan salah satu Rengrengan Asatidz pertama yang mengabdi di MTs Persis 14 Cisomang sampai hari ini. Sejak awal MTs Persis ini berdiri, beliau mengampu dua mata pelajaran, yakni Quran Hadits dan Aqidah Akhlaq.
Sebagai seorang kepala keluarga, Alumnus STAI ini juga memiliki kesibukan lain selain mengabdi di Sekolah Islam tercinta kita ini, yakni : Tenaga Pendidik di SMP Plus Al-Hikmah Cipatat, Asatidz di Ibtidaiiyah PPI 14 Cisomang dan juga sebagai Pedagang.
Sebagai generasi penerus, semoga kita dapat mengambil pelajaran dari kepribadian Ustad Awal Arkam yang selalu memberikan kita gambaran kehidupan yang "Woles". Kita memang seharusnya menjalankan kehidupan ini dengan tenang, tidak tergesa-gesa, agar tujuan hidup kita baik di dunia maupun di akhirat kelak dapat disambut hangat oleh Tuhan satu-satunya, Allah SWT tercinta. Insya Allah.
Untuk dapat bermuwajahah dengan Ustad Awal Arkam, kita dapat berkunjung ke MTs Persis 14 Cisomang setiap hari Sabtu, Ahad dan Senin, atau bersilaturahim ke rumahnya yang berdampingan dengan komplek Pesantren Persis 14 Cisomang.
Sebagai seorang kepala keluarga, Alumnus STAI ini juga memiliki kesibukan lain selain mengabdi di Sekolah Islam tercinta kita ini, yakni : Tenaga Pendidik di SMP Plus Al-Hikmah Cipatat, Asatidz di Ibtidaiiyah PPI 14 Cisomang dan juga sebagai Pedagang.
Sebagai generasi penerus, semoga kita dapat mengambil pelajaran dari kepribadian Ustad Awal Arkam yang selalu memberikan kita gambaran kehidupan yang "Woles". Kita memang seharusnya menjalankan kehidupan ini dengan tenang, tidak tergesa-gesa, agar tujuan hidup kita baik di dunia maupun di akhirat kelak dapat disambut hangat oleh Tuhan satu-satunya, Allah SWT tercinta. Insya Allah.
Untuk dapat bermuwajahah dengan Ustad Awal Arkam, kita dapat berkunjung ke MTs Persis 14 Cisomang setiap hari Sabtu, Ahad dan Senin, atau bersilaturahim ke rumahnya yang berdampingan dengan komplek Pesantren Persis 14 Cisomang.
4. Ust. Oon Syehabudin Hartono (Ustad Oon)
Beralih kepada Ustad dari negeri seberang (Maksudnya; Seberang Kecamatan). Beliaulah Ustad Oon, seorang Ulama Fiqih sekaligus Ketua PC Persatuan Islam di Kecamatan Cipeundeuy ini merupakan salah satu Asatidz pertama yang mengabdi di MTs Persis 14 Cisomang. Dalam profesinya sebagai Guru, beliau mengampu pelajaran Fiqih dan Ushul Fiqih.
Ustad Kelahiran Bandung, 10 Juni 1974 yang gemar mendesign Taman di halaman rumahnya ini merupakan Mudirul 'Am dari pada Pesantren Persatuan Islam No. 152 Al-Azhar di Cipeundeuy
Ustad Kelahiran Bandung, 10 Juni 1974 yang gemar mendesign Taman di halaman rumahnya ini merupakan Mudirul 'Am dari pada Pesantren Persatuan Islam No. 152 Al-Azhar di Cipeundeuy
5. Ust. Ahmad Aripin (Ustad Ahmad Alit)
6. Ust. Iwa Ishawa (Pa Iwa)
7. Ust. Iman Furqon Amir Shiddiq (Ustad Furqon)
8. Ust. Cecep Mustofa (Ustad Cecep)
9. Ust. Firmansyah (Ufir / Ustad Firman)
10. Usth. Eneng Jubaedah (Bu Neng)
11. Usth. Rini Maryani (Bu Rini)
12. Ust. Idat Hidayat (Pa Idat)
13. Ust. Awaludin Soleh (Ustad Fotocopy / Pa Awal)
14. Ust. Zani Riki Akbari (Pak Zani)
Yuuuhuu, ini dia asatidz muda di MTs Persis 14 Cisomang. Asatidz kelahiran Bandung, 7 Januari 1893 ini
15. Usth. Dilla Santika (Bu Dilla)
Usth. Dilla Santika atau "Bu Dilla" ini merupakan Asatidz termuda dari ke-16 Asatidz MTs Persis 14 Cisomang. Ustadzah kelahiran Bandung, 7 Desember 1993 ini
16. Ust. Muhammad Ridwan (A Ridwan)
Yaps, dan ini dia. Seorang Ustad terakhir dalam daftar Asatidz MTs Persis 14 Cisomang. Beliaulah Ustad Ridwan, atau para Santri sering menyebutnya dengan panggilan "A Ridwan". Mereka menyebut beliau seperti itu memang dari deretan Asatidz di atas, Ust. Ridwan-lah salah satunya yang termuda, yakni kelahiran Bandung, 27 Rabuil Awal 1414H yang bertepatan dengan tanggal 14 September 1993, sehingga panggilan "A" (Kakak) begitu melekat pada nama panggilan beliau.
Sebagai seorang Guru, Ustad yang hobi "Muncak Gunung" ini mengampu pelajaran Basa Sunda dan Ekstrakurikuler
Friday, April 4, 2014
Bidang Kurikulum
* Program Akademis
* Program Penunjang
* Kewalikelasan
* Program Akademis
- Matrikulasi kemampuan dasar
- Tes diagnostik/tes awal
- Peningkatan profesionalisme guru
- Kendali mutu akademik
- Pengaturan KBM
- Pelaporan
- Try Out
- Ebta Praktek
- Refresh
- Pelaksanaan tematik kelas VII-IX
* Program Penunjang
- Karyawisata
- Super class
- Remidi
- Pengayaan
- Membaca
- Tugas Akhir kelas IX
* Kewalikelasan
1)Administrasi
- Absensi
- Anekdot
- Buku Penghubung
- Peminjaman buku
2)Pembimbingan
- Sholat
- Makan
- Refleksi sore
- Do'a harian
- Kemandirian
3)Pembinaan karakter
* Koordinator Jenjang
- Program jenjang semesteran
- Kontrol kualitas guru
- Kontrol kualitas siswa
* Laboratorium Komputer
- Pengajaran Komputer kelas VII-IX
- Inventarisasi hardware dan software
- Pembuatan latihan soal tulis dan praktek komputer
- Jaringan komputer lab. komputer
* Al Qur'an
- Pencapaian jilid/marhalah
- Tes kenaikan jilid
- Tashih
- Khataman dan Imtihan
- Tahfidz Juz Amma
* Bhs. Inggris
- Standarisasi Kompetensi Guru Bahasa Inggris
- Program Combo (Program sekolah yang dikombinasikan dengan bahasa Inggris)
- Pembiasaan aktifitas harian dengan bahasa Inggris
- Lingkungan berbahasa Inggris
- Tes diagnostik/tes awal
- Peningkatan profesionalisme guru
- Kendali mutu akademik
- Pengaturan KBM
- Pelaporan
- Try Out
- Ebta Praktek
- Refresh
- Pelaksanaan tematik kelas VII-IX
* Program Penunjang
- Karyawisata
- Super class
- Remidi
- Pengayaan
- Membaca
- Tugas Akhir kelas IX
* Kewalikelasan
1)Administrasi
- Absensi
- Anekdot
- Buku Penghubung
- Peminjaman buku
2)Pembimbingan
- Sholat
- Makan
- Refleksi sore
- Do'a harian
- Kemandirian
3)Pembinaan karakter
* Koordinator Jenjang
- Program jenjang semesteran
- Kontrol kualitas guru
- Kontrol kualitas siswa
* Laboratorium Komputer
- Pengajaran Komputer kelas VII-IX
- Inventarisasi hardware dan software
- Pembuatan latihan soal tulis dan praktek komputer
- Jaringan komputer lab. komputer
* Al Qur'an
- Pencapaian jilid/marhalah
- Tes kenaikan jilid
- Tashih
- Khataman dan Imtihan
- Tahfidz Juz Amma
* Bhs. Inggris
- Standarisasi Kompetensi Guru Bahasa Inggris
- Program Combo (Program sekolah yang dikombinasikan dengan bahasa Inggris)
- Pembiasaan aktifitas harian dengan bahasa Inggris
- Lingkungan berbahasa Inggris
Jaminan Mutu Santri
Akademis Karimah
1. KEMANDIRIAN
* Mampu mengatur diri sendiri
* Menghormati dan mematuhi tata tertib
* Mampu memimpin kelompok dengan anggota 5 teman
2. SIKAP DAN PERILAKU
* Bersikap sopan santun dalam berkomunikasi dengan ortu
* Mendengarkan nasehat orang tua dan guru
* Berbicara sopan santun kepada orang tua
* Berusaha menghargai orang lain
* Mudah akrab dengan orang lain
3. SOSIAL
* Mampu bekerjama dan bersosialisasi dengan teman
* Suka membantu teman
* Suka bertegur sapa dengan sesama
* Dapat berbelanja sendiri di toko / kantin sekolah
* Memiliki sikap positif terhadap program sekolah
* Mampu berempati terhadap orang lain
MTs PERSIS 14 Cisomang menerapkan Sistem "Fullday School" Mulai Tahun Ajaran 2014/2015
Full day school, berasal dari bahasa Inggris, berarti sekolah sepanjang waktu namun pengertian Full day school menurut istilah adalah sebuah sekolah yang memberlakukan jam belajar sehari penuh antara jam 07.00-15.30/ 16.00.
Full day school, adalah program sekolah di mana proses pembelajaran dilaksanakan sehari penuh di sekolah. Dengan kebijakan seperti ini maka waktu dan kesibukan anak-anak lebih banyak dihabiskan di lingkungan sekolah dari pada di rumah. Anak-anak dapat berada di rumah lagi setelah menjelang sore.
Full day school merupakan model sekolah yang memadukan sistem pengajaran agama secara intensif yaitu dengan memberi tambahan waktu khusus untuk pendalaman agama siswa. Dengan jam tambahan dilaksanakan pada jam setelah sholat dhuhur sampai sholat ashar, praktis nya sekolah model ini masuk pukul 07:00 WIB dan pulang pada pukul 15 : 30.
Menurut Sismanto, full day school merupakan model sekolah umum yang memadukan sistem pengajaran Islam secara intensif yaitu dengan memberi tambahan waktu khusus untuk pendalaman keagamaan siswa. Biasanya jam tambahan tersebut dialokasikan pada jam setelah sholat Dhuhur sampai sholat Ashar, sehingga praktis sekolah model ini masuk pukul 07.00 WIB pulang pada pukul 16.00 WIB.
Berangkat dari pengertian tersebut, disimpulkan bahwa full day school adalah Sekolah umum yang memadukan system pengajaran islam secara intensif dengan menambahi waktu khusus untuk pendalaman keagamaan siswa.
Full day school sebenarnya memiliki kurikulum inti yang sama dengan sekolah umumnya, namun mempunyai kurikulum lokal. Dengan demikian kondisi anak didik lebih matang dari segi materi akademik dan non akademik. Secara umum, full day school didirikan karena beberapa tuntutan, diantaranya adalah: Pertama, minimnya waktu orang tua di rumah, lebih-lebih karena kesibukan di luar rumah yang tinggi (tuntutan kerja). Kedua, perlunya formalisasi jam tambahan keagamaan karena dengan minimnya waktu orang tua di rumah maka secara otomatis pengawasan terhadap hal tersebut juga minim. Ketiga, perlunya peningkatan mutu pendidikan sebagai solusi alternatif untuk mengatasi problematika pendidikan. Peningkatan mutu tidak akan tercapai tanpa terciptanya suasana dan proses pendidikan yang representative dan professional.
Berangkat dari hal itulah, ditambah dengan kebijakan Kepala Madrasah (Mudir) bersama para Asatidz yang akan mulai menerapkan Kurikulum 2013 mulai tahun ajaran baru ini, maka MTs Persis 14 Cisomang dengan sendirinya akan menggunakan Sistem FDS (Full day School) tersebut dalam rangka upaya penyempurnaan sistem pendidikan di lingkungan Pesantren Persis Cisomang.
Semoga dapat terealisasi. Aamiin.
Thursday, April 3, 2014
Mars PPI 14 Cisomang (Pesantren Persatuan Islam / Persis)
Lyrik :
Pesantren Persatuan Islam
Empat belas Cisomang
Menghimpun Tunas Bangsa
Penerus Risalah Islam
Mencetak generasi yang Tafaquh
di dalam Syari'at Islam
Quran-Sunnah s'bagai landasan
Runtuhkan Kejumudan Fikiran
Meretas Peradaban yang berpendidikan
di bawah Panji Agama Islam
Ridho Maghfiroh Allah tujuan utama
Iman, Ilmu, Amal jalan menggapainya...
(Reff)
PPI 14 Cisomang
mencetak Santri yang Tafaquh Fiddien
segala hidup adalah ibadah
itulah hakikat kami
berantas bid'ah, khurofat agama
kembalikan umat pada Quran dan Sunnah
...BTR...
berantas bid'ah, khurofat agama
kembalikan umat pada Quran dan Sunnah
Menggapai cita, dunia akhirat
Kembalikan Islam
RAHMAT BAGI SEMUA....
LIMA MAKSIAT YANG DISEGERAKAN BALASANNYA
Dari Ibnu Umar Ra. ia berkata: Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam mendatangi kami (pada suatu hari) kemudian beliau bersabda,' "Wahai kaum Muhajirin, lima perkara kalau kamu telah diuji dengannya (kalau kamu telah mengerjakannya), maka tidak ada kebaikan lagi bagi kamu. Dan aku berlindung dengan Allah SUBHANAHU wa Ta'ala., semoga kamu tidak menemui zaman itu. Perkara-perkara itu ialah:
1. Tidak tampak perzinaan pada suatu kaum sehingga mereka berani berterus terang melakukannya, melainkan akan berjangkit di kalangan mereka wabah penyakit menular (Tha'un) dengan cepat, dan mereka akan ditimpa penyakit-penyakit yang belum pemah menimpa umat-umat yang telah lalu
2. Dan tiada mereka mengurangkan sukatan/ukuran dan timbangan, kecuali mereka akan diuji dengan kemarau panjang dan kesulitan mencari rezeki dan kezaliman dari kalangan pemimpin mereka
3. Dan tidak menahan mereka akan zakat harta benda kecuali ditahan untuk mereka air hujan dari langit. Jikalau tidak ada binatang (yang juga hidup di atas permukaan bumi ini) tentunya mereka tidak akan diberi hujan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala
4. Dan tiada mereka menyalahi akan janji Allah dan Rasul-Nya, kecuali Allah akan menurunkan ke atas mereka musuh yang akan merampas sebagian dari apa yang ada di tangan mereka
5. Dan apabila pemimpin-pemimpin mereka tidak melaksanakan hukum Allah yang terkandung da lam Al-Qur'an dan tidak mau menjadikannya sebagai pilihan, maka (di waktu itu) Allah akan menjadikan bencana di kalangan mereka sendiri." (HR. Ibnu Majah)
1. Tidak tampak perzinaan pada suatu kaum sehingga mereka berani berterus terang melakukannya, melainkan akan berjangkit di kalangan mereka wabah penyakit menular (Tha'un) dengan cepat, dan mereka akan ditimpa penyakit-penyakit yang belum pemah menimpa umat-umat yang telah lalu
2. Dan tiada mereka mengurangkan sukatan/ukuran dan timbangan, kecuali mereka akan diuji dengan kemarau panjang dan kesulitan mencari rezeki dan kezaliman dari kalangan pemimpin mereka
3. Dan tidak menahan mereka akan zakat harta benda kecuali ditahan untuk mereka air hujan dari langit. Jikalau tidak ada binatang (yang juga hidup di atas permukaan bumi ini) tentunya mereka tidak akan diberi hujan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala
4. Dan tiada mereka menyalahi akan janji Allah dan Rasul-Nya, kecuali Allah akan menurunkan ke atas mereka musuh yang akan merampas sebagian dari apa yang ada di tangan mereka
5. Dan apabila pemimpin-pemimpin mereka tidak melaksanakan hukum Allah yang terkandung da lam Al-Qur'an dan tidak mau menjadikannya sebagai pilihan, maka (di waktu itu) Allah akan menjadikan bencana di kalangan mereka sendiri." (HR. Ibnu Majah)
Anjuran Cara membaca Tulisan "Arab Gundul"
Membaca kitab arab gundul [tulisan arab tanpa harakat] atau disebut juga kitab kuning adalah sebuah kemampuan yang seharusnya dimiliki oleh setiap penimba ilmu syar’i dan para calon da’i. Kemampuan membaca kitab gundul akan sangat membantu setiap muslim dan muslimah dalam memahami dalil Al-Kitab maupun As-Sunnah.
Ilmu yang menopang kemampuan ini adalah nahwu dan sharaf. Ilmu nahwu adalah ilmu kaidah bahasa arab yang membahas tentang keadaan akhir kata di dalam kalimat dan perubahan yang terjadi padanya. Adapun ilmu sharaf adalah ilmu kaidah bahasa arab yang membahas pembentukan kata sebelum disusun ke dalam kalimat.
Kedua ilmu ini sangat penting untuk dipelajari. Dengan memahami ilmu nahwu seorang akan bisa membedakan antara pelaku [fa'il] dan objek [maf'ul bih]. Dengan memahami ilmu nahwu seorang akan mengenali keadaan akhir dari suatu kata; apakah ia bisa berubah akhirannya ataukah tetap. Dengan ilmu nahwu pula seorang akan bisa membaca akhir kata dengan benar; apakah ia harus dibaca dhammah, fat-hah, atau kasrah misalnya.
Ilmu sharaf juga tidak kalah pentingnya. Karena dengan memahami sharaf kita bisa mengetahui asal suatu kata dan pola-pola perubahannya. Suatu kata kerja bisa diubah menjadi kata benda. Suatu kata kerja aktif bisa diubah menjadi kata kerja pasif. Bagaimana cara membentuk kata perintah, dan lain sebagainya. Semua ini bisa dipelajari dalam ilmu sharaf atau disebut juga ilmu tashrif.
Meskipun demikian kedua ilmu ini juga belum cukup untuk menjadi ‘senjata yang ampuh’ untuk menaklukkan kitab-kitab gundul. Sebab di samping nahwu dan sharaf, seorang penimba ilmu juga harus memiliki kosakata/mufradat yang cukup untuk bisa berlatih membaca kitab. Namun, hal ini bukanlah masalah yang harus ditakuti.
Betapa banyak orang yang tadinya tidak mengenal bahasa arab sama sekali dan tidak menghafal mufradat secara rutin dan terprogram namun berhasil meng-gondrongi [baca: mengharokati] tulisan arab gundul dan bahkan mampu menerjemahkannya. Tentu saja ini semua terwujud berkat taufik dan pertolongan Allah semata.
Selain itu, ada satu hal yang perlu untuk ditekankan di sini; bahwa kemampuan baca kitab ini tidak akan berarti apabila tidak digunakan dalam rangka mencapai tujuan yang benar, yaitu untuk memahami Al-Kitab dan As-Sunnah. Oleh sebab itu sangat disarankan bagi para pemula untuk mencari majelis-majelis ilmu yang membahas kitab para ulama salaf. Dengan demikian dia akan terbiasa mendengar penjelasan, ungkapan, dan istilah para ulama; terlebih lagi dalam masalah aqidah dan tauhid yang itu merupakan perkara paling fundamental di dalam agama Islam.
Luruskan Niat
Dalam sebuah hadits yang sangat populer, dari ‘Umar bin al-Khaththab radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya amal-amal itu dinilai dengan niatnya. Dan setiap orang [yang beramal] akan dibalas selaras dengan apa yang dia niatkan. Barangsiapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya. Barangsiapa yang hijrahnya kepada dunia yang ingin dia raih atau wanita yang ingin dinikahinya, maka hijrahnya kepada apa yang dia niatkan.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Hadits ini adalah hadits yang sangat agung. Sebab di dalam hadits ini dipancangkan salah satu pondasi amalan; yaitu keikhlasan. Amal tidak akan diterima tanpanya. Amal apapun; apakah itu sholat, puasa, zakat, haji, demikian pula tholabul ‘ilmi/menuntut ilmu syar’i. Semuanya membutuhkan niat yang benar. Oleh sebab itu, sebagian ulama hadits mengawali karya mereka dengan hadits ini. Seperti Imam Bukhari rahimahullah dalam kitabnya Sahih Al-Bukhari, demikian pula Imam Abdul Ghani Al-Maqdisi rahimahullah dalam kitabnya ‘Umdatul Ahkam, dan Imam An-Nawawi rahimahullah dalam kitabnya Riyadhus Shalihin.
Tumbuhkan Semangat
Mempelajari ilmu bahasa arab adalah bagian dari ibadah dan termasuk ajaran agama. Karena memahami Al-Qur’an dan As-Sunnah adalah kewajiban; sementara kita tidak akan bisa memahami keduanya dengan baik kecuali dengan bahasa arab, maka mempelajari ilmu bahasa arab menjadi sebuah kewajiban yang sangat mulia.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang Allah kehendaki kebaikan padanya niscaya akan dipahamkan dalam urusan agama.” (HR. Bukhari dan Muslim dari Mu’awiyah radhiyallahu’anhu)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga menegaskan, “Barangsiapa yang menempuh suatu jalan dalam rangka mencari ilmu [agama] maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga” (HR. Muslim)
Cita-Cita Tinggi
Mempelajari bahasa arab bukanlah kebutuhan yang bersifat pribadi semata, bahkan ini adalah kebutuhan umat Islam dan umat manusia. Karena dengan memahami bahasa arab dan menggunakannya untuk memahami Al-Kitab dan As-Sunnah seorang muslim akan bisa mengajak manusia ke jalan Allah di atas landasan ilmu/bashirah.
Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Katakanlah: Inilah jalanku. Aku mengajak [kalian] kepada [agama] Allah di atas bashirah/ilmu. Inilah jalanku dan jalan orang-orang yang mengikutiku. Dan maha suci Allah, aku bukan termasuk golongan orang-orang musyrik.” (QS. Yusuf: 108)
Ayat ini menunjukkan bahwa pengikut sejati Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang berdakwah kepada Islam/tauhid di atas ilmu. Bukan berdakwah di atas kebodohan. Bukan berdakwah dengan semangat belaka tanpa modal ilmu. Ia berdakwah dengan ikhlas; mengajak manusia untuk menghamba kepada Allah saja, bukan menghamba kepada kepentingan dunia, kepentingan kelompok atau individu tertentu.
Mengatur Waktu
Waktu adalah nikmat yang sering dilalaikan. Banyak orang yang gagal dan binasa gara-gara tidak pandai memanfaatkan waktu. Kesempatan yang Allah berikan kepada seorang hamba di alam dunia ini semestinya digunakan sebaik-baiknya. Sebab hidup di dunia hanya sekali. Setelah itu akan ada kematian dan hari kebangkitan serta pembalasan amal.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Dua buah kenikmatan yang banyak orang tertipu karenanya; yaitu kesehatan dan waktu luang.” (HR. Bukhari dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu’anhuma)
Allah ta’ala bahkan telah mengingatkan (yang artinya), “Demi waktu. Sesungguhnya manusia benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang yang beriman, beramal salih, saling menasihati dalam kebenaran, dan saling menasihati dalam menetapi kesabaran.” (QS. Al-’Ashr: 1-3)
Surat yang ringkas ini menggambarkan kepada kita bahwa kerugian di alam dunia ini dialami oleh orang yang tidak membekali dirinya dengan keimanan, amal salih, dakwah, dan kesabaran. Orang yang tenggelam dalam kekafiran, syirik, kemaksiatan, kebid’ahan, dan hawa nafsu adalah barisan orang-orang yang merugi.
Oleh karenanya, seorang penuntut ilmu yang berusaha untuk memahami bahasa kitab sucinya untuk memanfaatkan waktu dan kesempatan yang Allah berikan kepadanya sebaik-baiknya. Mungkin anda punya waktu luang satu jam atau setengah jam setiap harinya yang bisa anda gunakan untuk membaca pelajaran dan mengulang-ulang materi yang telah diberikan. Sungguh itu adalah amalan yang sangat berharga bagi anda.
Fokus Terhadap Pelajaran dan Belajar Secara Bertahap
Terkadang dijumpai sebagian orang yang telah lama mengikuti pengajian dan bahkan sempat belajar bahasa arab berkali-kali akan tetapi masih saja belum bisa membaca kitab. Diantara sebab utama yang banyak terjadi di lapangan adalah dikarenakan tidak fokusnya mereka dalam belajar. Mereka bersemangat akan tetapi tidak mengerti bagaimana menyalurkan semangatnya. Sehingga mereka aktif pengajian kesana kemari namun ilmu bahasa arab dan kemampuan baca kitabnya tidak kunjung bertambah.
Tentu saja, yang kita maksudkan di sini adalah orang-orang yang masih memiliki kemampuan untuk belajar. Bukan orang yang sudah pikun yang sering lupa atau orang gila yang tidak sadar apa yang dia ucapkan atau lakukan. Sebab mereka adalah para pemuda dan belum memasuki jenjang lansia. Tidak jarang pula kita dapati mereka adalah orang yang aktif mengurus kajian dan menggerakkan berbagai kegiatan islam dan dakwah.
Ini merupakan fenomena memprihatinkan. Terlebih lagi jika kita cermati berbagai kasus berbau fanatisme golongan; tidak sedikit diantaranya yang dipicu oleh orang-orang yang tidak paham tentang ilmu-ilmu Islam yang mendasar, dan juga tidak paham bahasa arab. Mereka ikut andil dalam pergolakan dan perseteruan yang seolah tak berkesudahan.
Semata-mata karena sosok [baca: ustadz atau da'i] yang mereka ikuti berlainan. Padahal, ulamanya sama, kitabnya sama, dan aqidahnya pun sama. Mereka ingin menyelesaikan pertikaian dengan kebodohan dan semangat berapi-api yang tidak bisa membedakan antara berjihad dengan lisan dan berbuat jahat dengan ucapan.
Padahal, sebagaimana telah diungkapkan oleh Imam Bukhari rahimahullah dalam Sahihnya, ketika beliau menukil sebagian ucapan ulama salaf tentang makna istilah rabbani. Beliau berkata, “Rabbani adalah orang yang membina manusia dengan ilmu-ilmu yang kecil/dasar sebelum ilmu-ilmu yang besar.” Lantas, apakah kenyataan yang kita saksikan sama seperti apa yang digambarkan di dalam riwayat ini?
Para penimba ilmu yang dirahmati Allah, agama kita yang mulia ini sangat menghargai kehormatan para ulama. Seperti yang digambarkan oleh Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah di mukadimahnya dalam kitab Ar-Radd ‘ala Al-Jahmiyah; bahwa para ulama lah yang ‘menghidupkan’ orang-orang yang telah mati [hatinya] dengan Kitabullah, mereka lah yang mengajak orang sesat kepada hidayah, mereka lah yang memberikan pencerahan kepada mereka yang buta [mata hatinya] dengan cahaya [ilmu] dari Allah. Mereka lah yang membersihkan Kitabullah dari ta’wil/penyelewengan orang-orang jahil, kedustaan para pembohong, dan menyingkirkan tahrif/penyimpangan orang-orang ekstrim.
Salah satu bentuk pemuliaan kita terhadap ilmu yang mereka bawa adalah dengan fokus dalam belajar dan bertahap dalam mempelajarinya. Sebagaimana yang dilakukan oleh para sahabat radhiyallahu’anhum. Mereka mempelajari sepuluh ayat al-Qur’an dan berusaha memahami ilmu, keimanan dan amal yang terdapat di dalamnya. Sehingga hidup mereka penuh dengan keberkahan. Ucapan dan amalan mereka pun menjadi teladan bagi generasi yang datang sesudahnya. Padahal, sebelumnya mereka terbenam dalam kejahiliyahan dan keburukan. Kemudian dengan Islam lah mereka dimuliakan.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya Allah akan mengangkat dengan Kitab ini sebagian orang dan akan merendahkan sebagian yang lain dengannya pula.” (HR. Muslim dari ‘Umar bin al-Khaththab radhiyallahu’anhu)
Bacalah al-Qur’an!
Sebagaimana sudah ditegaskan di awal, bahwa tujuan belajar membaca kitab gundul adalah untuk memahami al-Kitab dan as-Sunnah. Oleh sebab itu sangat tidak pantas bagi seorang penuntut ilmu -yang mengharapkan kedekatan diri di sisi Rabbnya- untuk kemudian mengosongkan hari-harinya dari kegiatan membaca al-Qur’an dan men-tadabburinya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda, “Sebaik-baik kalian adalah orang yang mempelajari al-Qur’an dan mengajarkannya.” (HR. Bukhari dari ‘Utsman bin ‘Affanradhiyallahu’anhu)
Membaca al-Qur’an adalah termasuk dzikir kepada Allah. Sementara dzikir kepada Allah akan menambah keimanan dan sebab datangnya pertolongan, hidayah dan keselamatan.
Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Hanyalah orang-orang beriman itu adalah yang apabila disebut nama Allah maka bergetarlah hati mereka. Dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya bertambahlah keimanan mereka. Dan mereka hanya bertawakal kepada Rabb mereka.” (QS. Al-Anfaal: 2)
Allah ta’ala juga berfirman (yang artinya), “Barangsiapa yang mengikuti petunjuk-Ku maka dia tidak akan sesat dan tidak pula celaka.” (QS. Thaha: 123)
Bacalah Hadits!
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam -sebagaimana kita yakini- adalah manusia yang menyampaikan wahyu Allah kepada kita. Beliau lah sebaik-baik manusia yang memahami tafsir al-Qur’an dan hukum-hukum Allah. Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Barangsiapa yang menaati rasul, sesungguhnya dia telah menaati Allah.” (QS. An-Nisaa’: 80)
Oleh sebab itu para ulama menerangkan, bahwa makna keimanan beliau sebagai rasul adalah; membenarkan beritanya, melaksanakan perintahnya, menjauhi larangannya, beribadah dengan tata-cara yang diajarkannya, dan berhukum dengan hukum-hukumnya.
Dengan demikian sudah semestinya seorang penuntut ilmu untuk meluangkan waktu membaca sabda-sabda manusia terbaik sepanjang masa. Menelaah lembaran-lembaran nasehat dan pelajaran yang beliau wariskan kepada kita umatnya. Bagaimana mungkin seorang penuntut ilmu -yang berusaha untuk memahami Kalam Rabbnya- kemudian berpaling dari memetik hikmah dan faidah dari hadits-hadits Nabi akhir zaman yang membawa rahmat bagi segenap alam? Semoga salawat dan salam tercurah kepadanya, para sahabat, dan segenap pengikut setia mereka.
Koleksi Kitab Ulama
Penimba ilmu al-Kitab dan as-Sunnah sangat memerlukan keterangan dari para ulama. Apakah ulama tafsir, hadits maupun fiqih. Terlebih lagi dalam masalah aqidah atau tauhid. Karena itulah mengumpulkan karya-karya mereka dalam bentuk kitab atau file di dalam komputer adalah metode yang sangat tepat dan bermanfaat. Sehingga sewaktu-waktu kita butuhkan, dengan mudah kita akan bisa menemukan apa yang kita inginkan.
Kitab para ulama tentu sangat banyak jumlahnya. Terkadang satu judul kitab saja sudah kita temukan berjilid-jilid dan tiap jilidnya terdiri dari beratus-ratus halaman. Oleh sebab itu seorang penimba ilmu harus mengenal berbagai tipe kitab para ulama. Ada diantara kitab ulama itu yang ditulis berdasarkan susunan ayat sehingga jadilah ia kitab tafsir. Ada diantara kitab ulama yang disusun berdasarkan susunan hadits sehingga jadilah ia kitab syarah hadits. Ada pula kitab ulama yang khusus membahas bidang ilmu tertentu semacam aqidah, tauhid, fikih, adab, akhlak, siroh, dan lain sebagainya.
Untuk bisa mengetahui tingkatan buku atau kitab ulama seorang penuntut ilmu mesti mencari keterangan buku-buku apakah yang semestinya dibaca bagi pemula dan buku-buku apa yang sifatnya sebagai rujukan dan buku-buku apa yang memang ditulis bagi yang ilmunya sudah mapan dan mendalam. Diantara kitab yang bisa dibaca dalam hal ini misalnya Kitab al-’Ilmi karya Syaikh Muhammad bin Shalih Al ’Utsaimin rahimahullah atau Ma’alim fi Thariq Thalab al-’Ilmi karya Syaikh Abdul ‘Aziz As Sad-han hafizhahullah.
Kitab Matan dan Kitab Syarah
Diantara istilah yang perlu diketahui oleh para penimba ilmu adalah matan dan syarah. Matan adalah teks asli tanpa uraian penjelasan. Sepeti misalnya matan Shahih Bukhari, matan Shahih Muslim, matan ‘Umdatul Ahkam, matan Hadits Al Arba’in An Nawawiyyah, matan Kitab At Tauhid, dsb. Adapun yang dimaksud dengan syarah adalah penjelasan terhadap matan-matan tersebut. Sehingga bisa kita temukan kitab-kitab yang berisi syarah terhadap Sahih Bukhari, Sahih Muslim, ‘Umdatul Ahkam, Hadits Al Arba’in An Nawawiyyah, ataupun Kitab At Tauhid.
Kitab syarah ini pun beraneka ragam. Ada diantara kitab syarah ini yang ringkas, dan biasa disebut dengan istilah ta’liq/komentar atau hasyiyah/catatan pinggir. Misalnya ta’liq terhadap Matan al-’Aqidah ath-Thahawiyah oleh Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani rahimahullah dan kitab Hasyiyah Tsalatsatul Ushul karya Syaikh Abdurrahman bin Qasim rahimahullah.
Ada lagi yang berupa uraian panjang lebar, dan inilah yang sering disebut dengan istilah syarah. Semacam kitab syarah Sahih al-Bukhari yang berjudul Fat-hul Bari karya Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-’Asqalani rahimahullah atau kitab syarah ‘Umdatul Ahkam yang berjudul Taisir al-’Allam karya Syaikh Abdullah Al-Bassam rahimahullah.
Koleksi Audio Ceramah Ulama
Tidaklah samar bagi kita di masa sekarang ini pesatnya kemajuan teknologi informasi. Diantaranya adalah berupa kemudahan untuk mendapatkan rekaman kajian dan ceramah/muhadharah para ulama dari berbagai negeri, baik yang disediakan di website mereka atau website dakwah lainnya. Mendengarkan ceramah mereka -yang notabene berbahasa arab- tentu akan sangat membantu kita dalam memperkaya kosakata dan membiasakan diri mendengar keterangan berbahasa arab dari para ulama.
Hal ini akan sangat efektif apabila kita juga telah memiliki kitab atau materi yang dibahas dalam kajian atau ceramah mereka. Tidak jarang juga ceramah mereka yang telah ditranskrip atau dibukukan dalam bentuk tulisan. Hal ini sangat membantu para penimba ilmu pemula yang belum terbiasa menyimak penjelasan berbahasa arab, sebab mereka bisa membandingkan suara yang didengarkan dengan hasil transkrip yang dibaca.
Apabila kita cermati, sebagian ulama lebih banyak menyampaikan ceramah daripada menulis kitab. Meskipun demikian ternyata kita dapati banyak kitab karya beliau. Bagaimana bisa demikian? Tentu saja ini adalah hasil buah pena murid-muridnya yang menuliskan ulang penjelasan guru mereka kemudian diterbitkan dalam bentuk kitab. Salah satu contoh yang populer dalam hal ini adalah Syaikh Muhammad bin Shalih al-’Utsaimin rahimahullah. Banyak kitab beliau yang asalnya adalah pelajaran secara lisan yang kemudian dibukukan.
Contoh lain -yang sekarang masih hidup- adalah Syaikh Dr. Shalih bin Fauzan al-Fauzan hafizhahullah dengan sejumlah kitab yang merupakan hasil transkrip dari pelajaran lisan yang beliau berikan. Misalnya, kitab al-Irsyad ila Shahih al-I’tiqad. Begitu pula kitab Durus fi Syarhi Nawaqidhil Islam, I’anat al-Mustafid bi Syarh Kitab at-Tauhid, dsb.
Contoh lainnya juga -yang sekarang masih hidup dan bisa diperoleh transkrip ceramah-ceramahnya di internet- adalah Syaikh Dr. Shalih bin Sa’ad as-Suhaimi hafizhahullah. Diantara pembahasan sangat bermanfaat -dalam bab keimanan- yang beliau sampaikan adalah kajian kitab at-Taudhih wal Bayan li Syajarat al-Iman karya Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa’di rahimahullah; penulis kitab tafsir Taisir al-Karim ar-Rahman. Dan diantara pembahasan paling berharga lainnya yang dibawakan oleh Syaikh Shalih as-Suhaimi adalah kajian kitab Taisir al-Karim ar-Rahman karya Syaikh as-Sa’di yang juga bisa didownload di internet. Hanya saja untuk pembahasan kedua kitab ini kami belum menemukan transkripnya.
—
Penulis: Ari Wahyudi
Artikel Muslim.Or.Id
Artikel Muslim.Or.Id
Subscribe to:
Posts (Atom)